Rabu, 19 April 2017

Dampak Pemanasan Global

Akibat Pemanasan Global

Ada banyak sekali dampak pemanasan global bersifat  negatif yang dapat dirasakan oleh Bumi, manusia dan bahkan makhluk hidup lainnya di dunia ini akibat adanya pemanasan global. Dampak ini bisa dirasakan dalam kehidupan sehari- hari, baik yang disadarai oleh manusia maupun yang tidak disadari oleh manusia. Beberapa dampak atau akibat yang dapat dirasakan akibat pemanasan global antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub selatan Bumi
Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas adalah mencairnya es yang berada di kutub utara dan juga kutub selatan Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya kutub utara dan kutub selatan Bumi adalah berupa es (baca: hujan es). Es yang berada di area kutub volumenya lebih besar daripada yang berada di wilayah bukan kutub Bumi.
Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata- rata yang ada Bumi. Kenaikan suhu ini akan menyebabkan mencairnya es- es yang ada di Bumi, termasuk juga es yang ada di wilayah kutub Bumi. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada di Bumi. Akibat selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat dan penguapan air menjadi lebih banyak.
  1. Naiknya permukaan air laut
Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat. Memang kenaikan suhu ini tidak terjadi secara drastis atau dengan kata lain berangsunr- angsur. Meski demikian kenaikan suhu rata- rata di Bumi ini mampu menyebabkan perubahan pada kondisi global di Bumi. Adapun suhu rata- rata di Bumi ini juga tidak lepas dari suhuatmosfer Bumi yang meningkat.
Meningkatnya suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi ini akan menyebabkan es di kutub menjadi cair, baik kutub Utara Bumi maupun kutub Selatan Bumi. Akibat mencairnya bongkahan es atau gunung es ini, air laut (baca: ekosistem air laut) pun menjadi bertambah volumenya. Hal ini karena es yang mencair akan lari ke dalam lautan dan akan menambh jumlah atau volume air laut. Ketika volume air laut bertambah, maka permukaan air laut pun menaik. Kasus kenaikan permukaan air laut sendiri selama abad 20 sudah mencapai 10 cm hingga 25 cm. Kemudian prediksi oleh lembaga IPCC, kenaikan air laut hingga abad 21 akan mencapai 88 cm.
  1. Banyaknya daratan yang tenggelam
Pemanasan global pada akhirnya akan menyebabkan dampak yang berupa tenggelamnya daratan (baca: ekosistem darat) yang ada di Bumi. Hal ini terutama menyerang pulau- pulau kecil dan juga daratan yang ada di pesisir pantai (baca: ekosistem pantai). Hal ini tidak lepas dari dua akibat pemanasan global yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni mencairnya es di wilayah kutub dan juga naiknya permukaan air laut.
Mencairnya es di kutub yang akan menambah volume air laut dan menyebabkan permukaan air laut ini menaik ini akan menggeser garis permukaan pada pantai menjadi naik dan menciutkan wilayah daratan yang bebas dari air. Akibatnya banyak pulau- pulai kecil yang akan tenggelam atau permukaannya tertutup oleh air dan juga garis pantai menjadi naik. Garis pantai yang menik ini akan menyebabkan daratan di suatu wilayah lebih sempit daripada semula.
  1. Menipisnya lapisan ozon
Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang sangat serius. Masalah serius yang akan dimunculkan dari adanya pemanasan global diantaranya adalah menipisnya lapisan ozon yang menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah penting keberadaannya di Bumi karena dapat melindungi Bumi dari berbagai macam ancaman buruk, seperti menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga tidak langsung menyinari permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak penyakit.
Pemanasan global yang membuat suhu rata- rata Bumi menjadi naik ini akan menyebabkan lapisan ozon menjadi tipis dan bahkan berlubang. Apabila lapisan ozon berlubang maka berbagai macam ancaman yang membahayakan akan masuk ke Bumi. Hal ini berarti lapisan ozon tidak akan menjalankan fungsinya dengan semestinya. Dan ketika lapisan ozon tidak berfungsi dengan baik, maka Bumi akan mendapatkan banyak kerugian akibat menipisnya lapisan ozon tersebut (baca: penyebab tipisnya lapisan ozon).
  1. Terjadinya pergantian musim yang tidak teratur

Sebagai contoh di Indonesia sendiri. Musim hujan dan juga musim kemarau pada dasarnya terjadi masing- masing selama enam bulan. Waktu berlangsungnya musim ini pun sangat tertatur, yakni musim hujan dari November – Maret dan musim kemarau dari Oktober – April. Namun adanya pemanasan global terkadang membuat keberadaan musim- musim tersebut menjadi tidak teratur dan sulit sekali diprediksi kapan terjadinya musim tersebut.
Pemanasan global ini membuat suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat. Meningkatnya suhu rata- rata di Bumi ini tidak hanya membuat Bumi menjadi terasa lebih panas, banyak makhluk hidup yang mati, bahkan juga akan membuat pergantian musim (baca: pembagian musim di Indonesia) menjadi tidak stabil. Pergantian musim yang tidak stabil ini membuat musim yang ada sebelumnya menjadi sulit diprediksi pergantiannya. Terkadang satu musim lebih lama terjadi daripada musim yang lainnya.

Akibatnya di Indonesia hujan turun di musim- musim yang biasanya berlangsung musim kemarau dan terkadang musim kemarau berlangsung terlalu lama daripada biasanya. Hal ini akan membawa berbagai macam dampak buruk kepada manusia dan juga makhluk hidup lainnya, sebagai contoh adalah bencana kekeringan.
  1. Terjadinya ketidakstabilan iklim
Pemanasan global menyebabkan iklim (baca: iklim di Indonesia) yang ada menjadi tidak stabil dan juga sulit diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali diprediksi dan tidak seperti kondisi iklim pada biasanya. Pada kondisi pemanasan global ini kondisi di kutub utara Bumi lebih panas dan ini menyebabkan salju yang ada di wilayah kutub Bumi menjadi mencair. Akibat pemanasan global inilah daerah- daerah yang di dekat kutub yang pada awalnya mengalami hujan salju ringan menjadi tidak lagi mengalami hujan salju ringan.
Hal ini disebabkan karena di wilayah kutub utara Bumi ini mempunyai lapisan ozon yang berlubang lebih besar daripada kondisi lapisan ozon di kutub selatan. Karena iklim yang tidak stabil dan lebih mengarah pada meningkatnya suhu ini, mengakibatkan pada musim dingin suhu lebih meningkat daripada musim dingin sebelumnya. Hal ini akan berdampak pada penguapan air yang lebih besar dan menyebabkan banyak wilayah yang mengalami kekeringan yang lebih panjang.
  1. Produksi pertanian menjadi menurun
Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan global adalah turunnya produksi pertanian masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari dampak pemanasan global yang membuat iklim tidak stabil. Ketidakstabilan iklim ini akan membuat lamanya musim hujan dan kemarau menjadi sulit diprediksi. Lamanya curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) turun menjadi berbeda- beda di setiap wilayahnya.
Lama tidaknya curah hujan ini akan mempengaruhi produksi pertanian yang ada. Misalnya di Kanada, ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di Kanada lebih panjang daripada biasanya. Sehingga produksi pertanian di Kanada akan melimpah karena masa tanam yang lebih panjang. Sebaliknya, di daerah Afrika akan mengalami masa kekeringan dan musim tanam yang lebih pendek. Sehingga hal ini akan menyebabkan produksi pertanian menjadi menurun. Kenaikan suhu secara global ini menyebabkan produksi pertanian menjadi turun hingga mencapai 4 persen setiap kali panen.
  1. Terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuhan
Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Wilayah Bumi yang mengalami kenaikan suhu rata- rata (terutama di wilayah utara) menyebabkan banyak binatang bermigrasi mencari tempat yang lebih dingin (di daerah selatan misalnya).
Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki suhu yang lebih dingin memiliki banyak hewan. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan. Banyak tumbuhan yang mati karena suhu di tempat yang lama sudah memanas. Hal ini menyebabkan tumbuhan mulai tumbuh di tempat- tempat yang baru yang mempunyai suhu yang lebih dingin. Kenaikan suhu juga membuat banyak binatang dan tumbuhan yang mati. Banyak rerumputan dan tumbuhan sebagai produsen yang mati, sehingga makanan alami yang tersedia pun akan berkurang jumlahnya.
  1. Menimbulkan banyak penyakit bagi manusia
Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari pemanasan global adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit bagi manusia. Banyak penyakit yang dapat timbulkan dari pemanasan global ini. Penyakit yang dapat ditimbulkan tersebut antara lain stress, gangguan kardiovaskular, hingga stroke.
Selain penyakit yang langsung muncul dari virus- virus yang dapat menyerang syaraf- syaraf di dalam tubuh, banyak juga penyakit yang dapat ditimbulkan oleh berbagai jenis binatang. Sebagai contoh adalah panyakit malaria dan juga demam berdarah yang ditimbulkan oleh serangga jenis nyamuk. Binatang ini akan berkembang biak dengan cepat seiring dengan meningkatnya suhu di permukaan Bumi. Oleh karena itulah pemanasan global akan menyebabkan perkembangan penyakit jenis ini menjadi merebak luas.


Sumber :http://ilmugeografi.com/fenomena-alam/akibat-pemanasan-global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Novel Negeri di Ujung Tanduk

Data Buku: Judul               : Negeri di Ujung Tanduk  Penulis             : Tere Liye  Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama...